AQUASCAPE

Aquascape, Seni menata aquarium, Kata yang meracuniku beberapa bulan ini, dan sekarang menjadi hobby baru yang cukup menguras tenaga, waktu, pikiran juga menambah pengeluaran. Yang biasanya hanya menikmati pemandangan ikan-ikan di aquarium, sekarang bisa melihat landscape, tanaman-tanaman hidup, ga sekadar tanaman yang pura-pura hidup (tanaman plastic)

Aquascape, juga merupakan aktifitas yang berupa seni saat mengatur dan menanam tanaman air, batu, kayu, pasir.

Emang kalau sudah keracunan, mesti yang di cari obatnya, dan obatnya harus punya minimal 1 tanki aquascape, nah.. kalo udah jadi 1 tanki, sedikit bisa bernafas karena sudah mulai bisa menikmati keindahannya, dan saya bukan seorang seniman, jadi kalo hasilnya seadanya, ya… pasrah harus iri lihat tanki – tanki aquascape milik teman-teman di komunitas.

Sekarang mulai bernafas lega, pengeluaran sudah mulai bisa di irit, karena biaya besarnya Cuma di awal-awal, sekarang tinggal dana perawatan, tanaman, lampu, bahan bakar co2, dan juga nambahin ikan yang pada mati ke hisap pompa, atau karena teller sampai mati pas ganti air.


Baru 2 tanki yang jadi, yang 1 nya sudah mulai ada konsep, walau desainnya asal-asalan, karena emang ga punya bakat seni, sedang 1 nya lagi baru sekedar tanki yang apa aja di cempuling, nemu tanaman di parit-parit ya dicemplungin kesitu, atau nemu moss di batu-batu juga di cempungin, dengan harapan bisa jadi daun air, jadi ga perlu modal banyak lagi buat rescape tanki yang 1 ini. Tapi tidak dalam waktu dekat. Masih pengen Menuhin tanki dulu.. nanti kalo semuanya kira2 hardcape dan flora faunanya udah lengkap baru deh direscape.  

BERDAMAI DENGAN TAKDIR (saat aku ingin kurus)


Agak miris judulnya, Saat aku ingin kurus tapi hobby nya ngemil dan kalau belum ketemu yang namanya “nasi” itu berarti belum makan, kebayang kan kalo pagi sudah sarapan lontong, trus nanti jam 10an di traktir temen makan batagor, belum lagi teman kantor yang hobby beli gorengan sore-sore, dan tetap bercita-cita pengen ngurangin lingkar pinggang minimal beda dikit sama jaman masih bujangan.
Yah… sudah Tanya sama mbah google tip dan trik buat ngurangin lingkar pinggang, sudah minta syaran teman-teman yang tetap bisa menahan laju pertumbuhannya, terutama pada bagian pinggang dan perut, sarannya tetap mengurangi porsi makan dan banyak olah raga. Sebenarnya mudah kalo di pikirkan, tapi begitu praktek? Paling bisa bertahan Cuma satu minggu, selanjutnya meneruskan kebiasaan lama, tetap ngemil dan banyakin tidur, ups.. tentunya tidurnya ga pas jam kerja donk.. !!!!
Nah… makanya dibuat judul ini, biar yang pada berlebih bobot tubuhnya, mulai mensyukuri nikmat Alloh ini, caranya?
·                              Tetap Istiqamah di atas sunah Rasul Alloh, meneladani Rasul, karena semua sudah di atur Alloh dan rasulnya tentang apa yang masuk kedalam tubuh kita, baik jasmani maupun rohani, ketika kita mulai hidup dengan cara rasul, maka hidup kita akan mulai membaik.
·                              Mulai berkampanye di media sosial atau apapun, bahwa gemuk itu relative, relative terlihat bahagia….
·                      Jadikan aktifitas harian menjadi pembakar lemak, misalnya ngangkat gallon air, bawa keliling rumah sekitar 5 putaran, baru letakkan di dispenser, atau jadikan laptop sebagai barbell, tapi jangan sampai ke banting ya…. !!!
·                              Isi minyak kendaraan anda setengah liter, dan usahakan lewat daerah yang ga ada jual bensin eceren.. nah.. resiko dorong motor yang kehabisan minyak, lemak-lemak di tubuh berubah menjadi keringat.
·                              Kalau ada yang nyindir bobot tubuh, cukup katakan “sebenarnya aku bisa aja kurus, Cuma nanti kalau kurus dikira ga bahagia”
·                              Satu tips dari temen, kalau anda wanita bersuami dan pengen kurus, minta saja suami anda nikah lagi.. di jamin deh….

JANGAN "NGAMBEK" BERKEPANJANGAN TERHADAP ORANG YANG KASIHI

Kiriman Rina_Wiriana@app.co.id wrote:

Bagi yg sudah pernah baca, luangkan waktu untuk baca sekali lagi Ini adalah cerita sebenarnya ( diceritakan oleh Lu Di dan di edit oleh  Lian Shu Xiang )

Sebuah salah pengertian yg mengakibatkan kehancuran sebuah rumah tangga.  Tatkala nilai akhir sebuah kehidupan sudah terbuka,tetapi  segalanya sudah terlambat. Membawa Ibu utk tinggal bersama  menghabiskan masa tuanya bersama kami, malah telah menghianati ikrar  cinta yg telah kami buat selama ini,setelah 2 tahun menikah, saya dan
suami setuju menjemput Ibu di kampung utk tinggal bersama.

Sejak kecil suami saya telah kehilangan ayahnya, dia adalah satu-satunya harapan Ibu, Ibu pula yg  membesarkannya dan menyekolahkan dia hingga  tamat kuliah.
Saya terus mengangguk tanda setuju, kami segera menyiapkan sebuah kamar  yg menghadap taman untuk Ibu, agar dia dapat berjemur, menanam bunga dan sebagainya. Suami berdiri didepan kamar yg sangat kaya dgn sinar
matahari, tidak sepatah katapun yg terucap tiba-tiba saja dia mengangkat  saya dan memutar-mutar saya seperti adegan dalam film India dan berkata  :"Mari,kita jemput Ibu di kampung".

Suami berbadan tinggi besar, aku suka sekali menyandarkan kepalaku ke dadanya yg bidang, ada suatu perasaan nyaman dan aman disana. Aku  seperti sebuah boneka kecil yg kapan saja bisa diangkat dan dimasukan  kedalam kantongnya. Kalau terjadi selisih paham diantara kami, dia suka tiba-tiba mengangkatku tinggi-tinggi diatas kepalanya dan diputar-putar sampai aku berteriak ketakutan baru diturunkan. Aku sungguh menikmati  saat-saat seperti itu.

Kebiasaan Ibu di kampung tidak berubah. Aku suka sekali menghias rumah dengan bunga segar, sampai akhirnya Ibu tidak tahan lagi dan berkata kepada suami:"Istri kamu hidup foya-foya, buat apa beli bunga? Kan bunga tidak bisa dimakan?" Aku menjelaskannya kepada Ibu:"Ibu, rumah dengan  bunga segar membuat rumah terasa lebih nyaman dan suasana hati lebih  gembira."Ibu berlalu sambil mendumel, suamiku berkata sambil tertawa: 
"Ibu, ini kebiasaan orang kota , lambat laun ibu akan terbiasa juga."

Ibu tidak protes lagi, tetapi setiap kali melihatku pulang sambil membawa bunga,dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya berapa harga  bunga itu, setiap mendengar jawabanku dia selalu mencibir sambil menggeleng-gelengkan kepala. Setiap membawa pulang barang belanjaan,dia selalu tanya itu berapa harganya ,ini berapa.Setiap aku jawab, dia selalu berdecak dengan suara keras.Suamiku memencet hidungku sambil berkata:"Putriku, kan kamu bisa berbohong.Jangan katakan harga yang sebenarnya." Lambat laun, keharmonisan dalam rumah tanggaku mulai terusik.

Ibu sangat tidak bisa menerima melihat suamiku bangun pagi menyiapkan sarapan pagi untuk dia sendiri, di mata Ibu seorang anak laki-laki masuk ke dapur adalah hal yang sangat memalukan. Di meja makan, wajah Ibu selalu cemberut dan aku sengaja seperti tidak mengetahuinya. Ibu selalu membuat bunyi-bunyian dengan alat makan seperti sumpit dan  sendok, itulah cara dia protes.

Aku adalah instrukstur tari, seharian terus menari membuat badanku sangat letih, aku tidak ingin membuang waktu istirahatku dengan bangun pagi apalagi disaat musim dingin. Ibu kadang juga suka membantuku di dapur, tetapi makin dibantu aku menjadi semakin repot, misalnya; dia suka menyimpan semua kantong-kantong bekas belanjaan, dikumpulkan bisa untuk dijual katanya.Jadilah rumahku seperti tempat pemulungan kantong  plastik, dimana-mana terlihat kantong plastik besar tempat semua kumpulan kantong plastik.

Kebiasaan Ibu mencuci piring bekas makan tidak menggunakan cairan pencuci, agar supaya dia tidak tersinggung, aku selalu mencucinya sekali lagi pada saat dia sudah tidur.Suatu hari, Ibu mendapati aku sedang mencuci piring malam harinya, dia segera masukke kamar sambil membanting pintu dan menangis.Suamiku jadi serba salah, malam itu kami tidur seperti orang bisu, aku coba bermanja-manja dengan dia, tetapi dia tidak perduli. Aku menjadi kecewa dan marah."Apa salahku?" Dia melotot sambil berkata:"Kenapa tidak kamu biarkan saja? Apakah memakan dengan pring itu bisa membuatmu mati?"

Aku dan Ibu tidak bertegur sapa untuk waktu yg culup lama, suasana mejadi kaku. Suamiku menjadi sangat kikuk, tidak tahu harus berpihak pada siapa? Ibu tidak lagi membiarkan suamiku masuk ke dapur, setiap pagi dia selalu bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuknya, suatu kebahagiaan terpancar di wajahnya jika melihat suamiku makan dengan lahap, dengan sinar mata yang seakan mencemohku sewaktu melihat padaku, seakan berkata dimana tanggung jawabmu sebagai seorang istri? Demi menjaga suasana pagi hari tidak terganggu, aku selalu membeli makanan diluar pada saat berangkat kerja. Saat tidur, suami berkata:"Lu di, apakah kamu merasa masakan ibu tidak enak dan tidak bersih sehingga kamu tidak pernah makan di rumah?" sambil memunggungiku dia berkata tanpa menghiraukan air mata yg mengalir di kedua belah pipiku.Dan dia akhirnya berkata:"Anggaplah ini sebuah permintaanku, makanlah bersama kami setiap pagi."Aku mengiyakannya dan kembali ke meja makan yg serba canggung itu.

Pagi itu Ibu memasak bubur, kami sedang makan dan tiba-tiba ada suatu perasaan yg sangat mual menimpaku, seakan-akan isi perut mau keluar semua.Aku menahannya sambil berlari ke kamar mandi, sampai disana aku segera mengeluarkan semua isi perut. Setelah agak reda, aku melihat suamiku berdiri didepan pintu kamar mandi dan memandangku dengan sinar mata yg tajam, diluar sana terdengar suara tangisan Ibu dan berkata-kata dengan bahasa daerahnya. Aku terdiam dan terbengong tanpa bisa berkata-kata. Sungguh bukan sengaja aku berbuat demikian!... Pertama kali dalam perkawinanku, aku bertengkar hebat dengan suamiku,  Ibu melihat kami dengan mata merah dan berjalan menjauh……suamiku segera mengejarnya keluar rumah.

Menyambut anggota baru tetapi dibayar dengan nyawa Ibu. Selama 3 hari suamiku tidak pulang ke rumah dan tidak juga meneleponku. Aku sangat kecewa, semenjak kedatangan Ibu di rumah ini, aku sudah  banyak mengalah, mau bagaimana lagi? Entah kenapa aku selalu merasa mual dan kehilangan nafsu makan ditambah lagi dengan keadaan rumahku yang kacau, sungguh sangat menyebalkan. Akhirnya teman sekerjaku berkata:"Lu Di, sebaiknya kamu periksa ke dokter."Hasil pemeriksaan menyatakan aku sedang hamil. Aku baru sadar mengapa aku mual-mual pagi itu. Sebuah berita gembira yg terselip juga kesedihan. Mengapa suami dan Ibu sebagai orang yg berpengalaman tidak berpikir sampai sejauh itu?

Di pintu masuk rumah sakit aku melihat suamiku, 3 hari tidak bertemu dia berubah drastis, muka kusut kurang tidur, aku ingin segera berlalu tetapi rasa iba membuatku tertegun dan memanggilnya. Dia melihat ke arahku tetapi seakan akan tidak mengenaliku lagi, pandangan matanya penuh dengan kebencian dan itu melukaiku. Aku berkata pada diriku sendiri, jangan lagi melihatnya dan segera memanggil taksi. Padahal aku ingin memberitahunya bahwa kami akan segera memiliki seorang anak. Dan berharap aku akan diangkatnya tinggi-tinggi dan diputar-putar sampai aku minta ampun tetapi..... mimpiku tidak menjadi kenyataan. Didalam taksi air mataku mengalir dengan deras. Mengapa kesalah pahaman ini berakibat sangat buruk?

Sampai di rumah aku berbaring di ranjang memikirkan peristiwa tadi, memikirkan sinar matanya yg penuh dengan kebencian, aku menangis dengan sedihnya. Tengah malam,aku mendengar suara orang membuka laci, aku menyalakan lampu dan melihat dia dgn wajah berlinang air mata sedang mengambil uang dan buku tabungannya. Aku nenatapnya dengan dingin tanpa berkata-kata.. Dia seperti tidak melihatku saja dan segera berlalu. Sepertinya dia sudah memutuskan utk meninggalkan aku.. Sungguh lelaki yg  sangat picik, dalam saat begini dia masih bisa membedakan antara cinta dengan uang. Aku tersenyum sambil menitikan air mata.

Aku tidak masuk kerja keesokan harinya, aku ingin secepatnya membereskan masalah ini, aku akan membicarakan semua masalah ini dan pergi mencarinya di kantornya.Di kantornya aku bertemu dengan seketarisnya yg melihatku dengan wajah bingung."Ibunya pak direktur baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sedang berada di rumah sakit. Mulutku terbuka lebar.Aku segera menuju rumah sakit dan saat menemukannya, Ibu sudah meninggal. Suamiku tidak pernah menatapku, wajahnya kaku. Aku memandang jasad Ibu yg terbujur kaku. Sambil menangis aku menjerit dalam hati:"Tuhan, mengapa ini bisa terjadi?"Sampai selesai upacara pemakaman, suamiku tidak pernah bertegur sapa denganku, jika memandangku selalu dengan pandangan penuh dengan kebencian.

Peristiwa kecelakaan itu aku juga tahu dari orang lain, pagi itu Ibu berjalan ke arah terminal, rupanya dia mau kembali ke kampung. Suamiku mengejar sambil berlari, Ibu juga berlari makin cepat sampai tidak melihat sebuah bus yg datang ke arahnya dengan kencang. Aku baru mengerti mengapa pandangan suamiku penuh dengan kebencian. Jika aku tidak muntah pagi itu, jika kami tidak bertengkar, jika............dimatanya, akulah penyebab kematian Ibu.

Suamiku pindah ke kamar Ibu, setiap malam pulang kerja dengan badan penuh dengan bau asap rokok dan alkohol. Aku merasa bersalah tetapi juga merasa harga diriku terinjak-injak. Aku ingin menjelaskan bahwa semua ini bukan salahku dan juga memberitahunya bahwa kami akan segera  mempunyai anak. Tetapi melihat sinar matanya, aku tidak pernah menjelaskan masalah ini. Aku rela dipukul atau dimaki-maki olehnya walaupun ini bukan salahku. Waktu berlalu dengan sangat lambat.Kami hidup serumah tetapi seperti tidak mengenal satu sama lain. Dia pulang makin larut malam. Suasana tegang didalam rumah.

Suatu hari, aku berjalan melewati sebuah café, melalui keremangan lampu dan kisi-kisi jendela, aku melihat suamiku dengan seorang wanita didalam. Dia sedang menyibak rambut sang gadis dengan mesra. Aku tertegun dan mengerti apa yg telah terjadi. Aku masuk kedalam dan berdiri di depan mereka sambil menatap tajam kearahnya. Aku tidak menangis juga tidak berkata apapun karena aku juga tidak tahu harus berkata apa. Sang gadis melihatku dan ke arah suamiku dan segera hendak berlalu. Tetapi dicegah oleh suamiku dan menatap kembali ke arahku dengan sinar mata yg tidak kalah tajam dariku. Suara detak jangtungku terasa sangat keras, setiap detak suara seperti suara menuju kematian.

Akhirnya aku mengalah dan berlalu dari hadapan mereka, jika tidak.. mungkin aku akan jatuh bersama bayiku dihadapan mereka.Malam itu dia tidak pulang ke rumah. Seakan menjelaskan padaku apa yang telah terjadi. Sepeninggal Ibu, rajutan cinta kasih kami juga sepertinya telah berakhir. Dia tidak kembali lagi ke rumah, kadang sewaktu pulang ke rumah, aku mendapati lemari seperti bekas dibongkar. Aku tahu dia kembali mengambil barang-barang keperluannya. Aku tidak ingin menelepon dia walaupun kadang terbersit suatu keinginan untuk menjelaskan semua ini... Tetapi itu tidak terjadi........., semua berlalu begitu saja.

Aku mulai hidup seorang diri, pergi check kandungan seorang diri. Setiap kali melihat sepasang suami istri sedang check kandungan bersama, hati ini serasa hancur. Teman-teman menyarankan agar aku membuang saja bayi ini, tetapi aku seperti orang yg sedang histeris mempertahankan miliknya. Hitung-hitung sebagai pembuktian kepada Ibu bahwa aku tidak bersalah.

"Suatu hari pulang kerja,aku melihat dia duduk didepan ruang tamu. Ruangan penuh dengan asap rokok dan ada selembar kertas diatas meja, tidak perlu tanya aku juga tahu surat apa itu.2 bulan hidup sendiri, aku sudah bisa mengontrol emosi. Sambil membuka mantel dan topi aku berkata kepadanya:""Tunggu sebentar, aku akan segera menanda tanganinya"".Dia melihatku dengan pandangan awut-awutan demikian juga aku. Aku berkata pada diri sendiri, jangan menangis, jangan menangis. Mata ini terasa sakit sekali tetapi aku terus bertahan agar air mata ini tidak keluar.

Selesai membuka mantel, aku berjalan ke arahnya dan ternyata dia memperhatikan perutku yg agak membuncit. Sambil duduk di kursi, aku menanda tangani surat itu dan menyodorkan kepadanya.""Lu Di, kamu hamil?"" Semenjak Ibu meninggal, itulah pertama kali dia berbicara kepadaku. Aku tidak bisa lagi membendung air mataku yg menglir keluar dengan derasnya... Aku menjawab:""Iya, tetapi tidak apa-apa. Kamu sudah boleh pergi"".Dia tidak pergi, dalam keremangan ruangan kami saling berpandangan. Perlahan-lahan dia membungkukan badannya ke tanganku, air matanya terasa menembus lengan bajuku.Tetapi di lubuk hatiku, semua sudah berlalu, banyak hal yg sudah pergi dan tidak bisa diambil kembali."Entah sudah berapa kali aku mendengar dia mengucapkan kata:"Maafkan aku, maafkan aku". Aku pernah berpikir untuk memaafkannya tetapi tidak bisa. Tatapan matanya di cafe itu tidak akan pernah aku lupakan.Cinta diantara kami telah ada sebuah luka yg menganga. Semua ini adalah sebuah akibat kesengajaan darinya.

Berharap dinding es itu akan mencair, tetapi yang telah berlalu tidak akan pernah kembali.Hanya sewaktu memikirkan bayiku, aku bisa bertahan untuk terus hidup. Terhadapnya, hatiku dingin bagaikan es, tidak pernah menyentuh semua makanan pembelian dia, tidak menerima semua hadiah pemberiannya tidak juga berbicara lagi dengannya. Sejak menanda tangani surat itu, semua cintaku padanya sudah berlalu, harapanku telah lenyap tidak berbekas.

Kadang dia mencoba masuk ke kamar untuk tidur bersamaku, aku segera berlalu ke ruang tamu, dia terpaksa kembali ke kamar Ibu. Malam hari, terdengar suara orang mengerang dari kamar Ibu tetapi aku tidak perduli. Itu adalah permainan dia dari dulu. Jika aku tidak perduli padanya, dia akan berpura-pura sakit sampai aku menghampirinya dan bertanya apa yang sakit. Dia lalu akan memelukku sambil tertawa terbahak-bahak. Dia lupa........, itu adalah dulu, saat cintaku masih membara, sekarang apa lagi yg aku miliki?

Begitu seterusnya, setiap malam aku mendengar suara orang mengerang sampai anakku lahir. Hampir setiap hari dia selalu membeli barang-barang perlengkapan bayi, perlengkapan anak-anak dan buku-buku bacaan untuk anak-anak. Setumpuk demi setumpuk sampai kamarnya penuh sesak dengan barang-barang. Aku tahu dia mencoba menarik simpatiku tetapi aku tidak bergeming. Terpaksa dia mengurung diri dalam kamar, malam hari dari kamarnya selalu terdengar suara pencetan keyboard komputer. Mungkin dia lagi tergila-gila chatting dan berpacaran di dunia maya pikirku. Bagiku itu bukan lagi suatu masalah.

Suatu malam di musim semi, perutku tiba-tiba terasa sangat sakit dan aku berteriak dengan suara yg keras. Dia segera berlari masuk ke kamar, sepertinya dia tidak pernah tidur. Saat inilah yg ditunggu-tunggu olehnya. Aku digendongnya dan berlari mencari taksi ke rumah sakit. Sepanjang jalan, dia mengenggam dengan erat tanganku, menghapus keringat dingin yg mengalir di dahiku. Sampai di rumah sakit, aku segera digendongnya menuju ruang bersalin. Di punggungnya yg kurus kering, aku terbaring dengan hangat dalam dekapannya. Sepanjang hidupku, siapa lagi yg mencintaiku sedemikian rupa jika bukan dia?

Sampai dipintu ruang bersalin, dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang saat aku didorong menuju persalinan, sambil menahan sakit aku masih sempat tersenyum padanya... Keluar dari ruang bersalin, dia memandang aku dan anakku dengan wajah penuh dengan air mata sambil tersenyum bahagia. Aku memegang tangannya, dia membalas memandangku dengan bahagia, tersenyum dan menangis lalu terjerambab ke lantai.. Aku berteriak histeris memanggil namanya.

Setelah sadar, dia tersenyum tetapi tidak bisa membuka matanya………aku pernah berpikir tidak akan lagi meneteskan sebutir air matapun untuknya, tetapi kenyataannya tidak demikian, aku tidak pernah merasakan sesakit saat ini. Kata dokter, kanker hatinya sudah sampai pada stadium mematikan, bisa bertahan sampai hari ini sudah merupakan sebuah mukjijat. Aku tanya kapankah kanker itu terdeteksi? 5 bulan yg lalu kata dokter, bersiap-siaplah menghadapi kemungkinan terburuk. Aku tidak lagi perduli dengan nasehat perawat, aku segera pulang ke rumah dan ke kamar Ibu lalu menyalakan komputer.

Ternyata selama ini suara orang mengerang adalah benar apa adanya, aku masih berpikir dia sedang bersandiwara…………Sebuah surat yg sangat panjang ada di dalam komputer yg ditujukan kepada anak kami."Anakku, demi dirimu aku terus bertahan, sampai aku bisa melihatmu. Itu adalah harapanku. Aku tahu dalam hidup ini, kita akan menghadapi semua bentuk kebahagiaan dan kekecewaan, sungguh bahagia jika aku bisa melaluinya bersamamu tetapi ayah tidak mempunyai kesempatan untuk itu. Didalam komputer ini, ayah mencoba memberikan saran dan nasehat terhadap segala kemungkinan hidup yg akan kamu hadapi. Kamu boleh mempertimbangkan saran ayah."""Anakku, selesai menulis surat ini, ayah merasa telah menemanimu hidup selama bertahun -tahun. Ayah sungguh bahagia. Cintailah ibumu, dia sungguh menderita, dia adalah orang yg paling mencintaimu dan adalah orang yg paling ayah cintai"".

Mulai dari kejadian yg mungkin akan terjadi sejak TK , SD , SMP, SMA sampai kuliah, semua tertulis dengan lengkap didalamnya. Dia juga menulis sebuah surat untukku.""Kasihku, dapat menikahimu adalah hal yg paling bahagia aku rasakan dalam hidup ini. Maafkan salahku, maafkan aku tidak pernah memberitahumu tentang penyakitku. Aku tidak mau kesehatan bayi kita terganggu oleh karenanya. Kasihku, jika engkau menangis sewaktu membaca surat ini, berarti kau telah memaafkan aku. Terima kasih atas cintamu padaku selama ini. Hadiah-hadiah ini aku tidak punya kesempatan untuk memberikannya pada anak kita. Pada bungkusan hadiah tertulis semua tahun pemberian padanya""."

Kembali ke rumah sakit, suamiku masih terbaring lemah. Aku menggendong anak kami dan membaringkannya diatas dadanya sambil berkata: "Sayang, bukalah matamu sebentar saja, lihatlah anak kita. Aku mau dia merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan ayahnya".Dengan susah payah dia membuka matanya, tersenyum...............anak itu tetap dalam dekapannya, dengan tangannya yg mungil memegangi tangan ayahnya yg kurus dan lemah. Tidak tahu aku sudah menjepret berapa kali momen itu dengan kamera di tangan sambil berurai air mata......................

Teman2 terkasih, aku sharing cerita ini kepada kalian, agar kita semua bisa menyimak pesan dari cerita ini.Mungkin saat ini air mata kalian sedang jatuh mengalir atau mata masih sembab sehabis menangis, ingatlah pesan dari cerita ini :"Jika ada sesuatu yg mengganjal di hati diantara kalian yg saling mengasihi, sebaiknya utarakanlah jangan simpan didalam hati. Siapa tau apa yg akan terjadi besok? Ada sebuah pertanyaan: Jika kita tahu besok adalah hari kiamat, apakah kita akan menyesali semua hal yg telah kita perbuat? atau apa yg telah kita ucapkan? Sebelum segalanya menjadi terlambat, pikirlah matang2 semua yg akan kita lakukan sebelum kita menyesalinya seumur hidup.

Diterjemahkan secara bebas oleh (aku)
Thanks and best regards, Suher Import Division
PT. Pan Brothers Tbk Phone : (62) 21-53660838 Ext 292 email : suherjati@pbrx.co.id

AKU MASIH INGAT


Hari ini, mencoba kembali membuka blog ku, yang isinya copy paste, jadi keingat masa lalu dan kepengen nulis sendiri... 

Masih aku ingat sebagian kisah dari masa laluku yang masih bisa melihat hutan di kampung halamanku, Pekanbaru, dikota ini aku besar dan tumbuh..., dan masih kuingat bagaimana suara kera dan burung hantu menjadi pengantar tidur, tapi sekarang? Nyaris tidak ada yang tersisa, yang mulai tumbuh hanya hutan-hutan ruko yang berdiri kokoh.

Masih aku ingat, ketika pertama kali masuk sekolah, bapak mengantarku dengan sepeda tuanya, dan betapa kokohnya Bapakku untuk terus berusaha demi anaknya. Dan lihat sekarang? Berapa banyak orang tua memberikan apa yang dinginkan anaknya padahal seharusnya belum pantas dimiliki untuk anaknya, apa itu bentuk kasih sayang?

Masih aku ingat, saat pulang sekolah, lebih memilih jalan melalui sungai-sungai kecil dari pada melewati jalan yang seharusnya, hanya ingin berbasah-basahan, dan lihat sekarang!! Tak kutemukan lagi sungai-sungai kecil itu, yang ada hanya selokan berbau dan penuh dengan tumpukan sampah.

Masih aku ingat, tempat belajar berenangku adalah sungai di jalan paus ujung dan air hujan yang mengisi sisa dari galian tanah yang menjadikan danau-danau kecil, dan lihat sekarang? Kubangan dan parit itu mereka pikir menjadi tong sampah alam.

Masih aku ingat, ketika pulang sekolah membawa setumpuk buku, dan dilihat ibu, “Punya siapa kamu ambil nak?” dan harus aku jelaskan bahwa itu adalah hadiah dari prestasi, tapi lihat sekarang?? Betapa banyak orang yang tidak peduli dengan hartanya ia peroleh dari mana?    

Masih aku ingat, ketika aku lapar saat pulang sekolah, tinggal memetik saja buah yang ada di pinggir jalan, dan jangan pikir itu mencuri, itu adalah sedekah pemiliknya untuk jalan, dahan-dahan yang menjorok ke jalan adalah sedekah mereka. Mereka percaya bahwa kami tidak akan mengambil yang didalam pagar, tapi lihat sekarang?? Dengan mudahnya merampas, mencuri harta yangn bukan miliknya.

Masih aku ingat, ketika teman-teman sekolah wanita tersingkap pakaiannya, itu adalah aib bagi mereka, berhari-hari mereka baru bisa melupakan kejadian itu, tapi lihat sekarang!! Dengan bebasnya wanita-wanita jaman sekarang mengumbar auratnya, apa yang mereka pikirkan dengan mengumbar auratnya? Apa motivasi mereka?

Masih aku ingat, telapak tangan merah menahan sakit karena pukulan sapu lidi? Karena tidak shalat, tapi lihat sekarang!! Dengan mudahnya meninggalkan shalat, bahkan shalat hanya Jum’at saja, atau bahkan shalat hanya pada hari raya.

Masih aku ingat, hujan deras adalah hal yang ditunggu, karena bisa bebas bermain air, sungai-sungai terisi penuh lagi, dan terik matahari bukan masalah, karena pohon-pohon disekeliling kami adalah peneduh, tapi sekarang?? Dengan mudah mengeluh, cuaca panas mengeluh, hujan mengeluh, yang membuat itu semua terjadi kan Alloh, kenapa harus mengeluh? Suka-suka Alloh, itu hak Alloh yang tidak bisa digugat, cobalah berfikir positif, cuaca panas adalah rezki untuk penjual minuman, rezki penjual kipas angin, rezki penjual AC, dan hujan adalah rezki penjual yang mantel, payung… lalu apa yang harus dikeluhkan?

Masih aku ingat, Mushallah yang terbuat dari kayu itu, harus berjalan lebih dari 1 Km untuk bisa sampai kesana, dan mesjid yang hampir 2 Km jaraknya, yang harus di lalui untuk bisa shalat jumat. Tapi lihat sekarang?? Semua bermegah-megahan dengan tempat ibadah, jarak tidak terlalu jauh sudah ada lagi mesjid atau mushalla, ramainya Cuma shalat jum’at saja, tapi ketika shalat asyar, untuk bisa sempurnakan 1 shaf saya susah, bukankah tanda-tanda kiamat itu adalah kita saling bermegah-megahan mesjid??.

Masih aku ingat hal-hal indah dulu, tentang alam, tentang hidup, yang rasanya ingin membawanya kembali kesaat ini, biar bisa belajar kembali.

Masih aku ingat ketika pertama kali mengenal islam, ketika berusaha untuk menjaga shalat tidak tinggal, sulit memang, tapi ketika itu sudah bisa dan menjadi terbiasa, itu akan menjadi seperti tarikan nafas, kita akan membutuhkan dan tak ingin meninggalkannya.

Masih aku ingat pesan untuk para penuntut ilmu, berilmulah tentang sesuatu yang akan menjadi rutinitas dan aktifitas sehari-hari, jika semua sudah terpenuhi, maka mulailah belajar hal yang lain.
Semoga Alloh memudahkan hidup kita, dan dimudahkan jalan kita menuju surgaNYA..




TRADISI YANG HARUS DITINGGALKAN: NYEKAR (ZIARAH KUBUR MENJELANG RAMADHAN)


Ramadhan bagi sebagian orang tidak sekedar bermakna bulan yang penuh barokah, tetapi juga disambut dengan berbagai kebiasaan atau tradisi yang kadang-kala justru bertentangan dengan Islam atau tidak ada tuntunannya dalam Islam.
Semakin mendekati Ramadhan, lebih-lebih satu atau dua hari menjelang 1 Ramadhan, ada lagi tradisi yang bernama nyekar, yaitu prosesi menabur bunga di atas makam orang tua atau kerabat yang sudah meninggal, kemudian dilanjutkan dengan membacakan serangkaian do’a.
Nyekar itu berasal dari kata sekar, artinya bunga. Jadi nyekar artinya menaruh bunga, dan kenyataannya adalah di kuburan. Entah itu dari mana asal ajarannya, yang jelas tidak ada tuntunannya dalam Islam.
Sedang dikhususkannya hari-hari menjelang Ramadhan untuk nyekar (maksudnya datang ke kuburan dengan menaruh bunga), itu juga tidak ada dalilnya. Karena ziarah kubur itu untuk kapan saja, agar mengingat mati dan akhirat, serta mendo'akan si mayit yang Muslim. Dan itu disunnahkan bagi laki-laki, sedangkan untuk perempuan, ada khilaf di antara ulama karena ada hadits yang menyebutkan:
قَالَ عليه الصلاة والسلام : { لَعَنْ اللَّهُ زَائِرَاتِ الْقُبُورِ , وَالْمُتَّخِذِينَ عَلَيْهَا الْمَسَاجِدَ , وَالسُّرُجَ } أَخْرَجَهُ أَبُو داود فِي سُنَنِهِ , وَالتِّرْمِذِيُّ , وَالنَّسَائِيُّ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Allah melaknat wanita-wanita peziarah kubur, dan yang menjadikan masjid-masjid di atas kubur, (dan yang menjadikan) lampu-lampu (di atas kubur).” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasaai).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan ada 5 pendapat ulama dalam masalah ini (wanita ziarah kubur):
1. Disunnahkan seperti laki-laki
2. Makruh
3. Mubah
4. Haram
5. Dosa besar. [Lihat Asy Syarhul Mumti (5/380)]
Ringkasnya, menurut pendapat yang paling kuat, wanita juga dibolehkan ziarah kubur asal tidak sering-sering.
Sebagian ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan wanita-wanita peziarah kubur adalah wanita-wanita yang sering ziarah kubur.
Ziarah kubur boleh dilakukan tetapi sekali-sekali saja dan tidak mengkhususkannya pada hari-hari tertentu atau ketika menjelang Ramadhan saja.
Kalau mau ziarah kubur, kenapa harus menunggu menjelang Ramadhan? Kalau perbuatan itu termasuk kebaikan, niscaya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Sahabat radhiyallahu 'anhum sudah lebih dulu melakukannya. Merekalah orang-orang yang PALING TAHU apa yang baik menurut agama ini (Islam).
لَوْكَانَ خَيْرًا لَسَبَقُوْنَا إلَيْه
(Seandainya perbuatan itu baik, niscaya mereka telah mendahului kita melakukannya)

Surat terbuka untuk calon presiden dan wakil presiden



Kepada bapak-bapak yang saya hormat, 



Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh



Semoga bapak-bapak semua selalu dalam lindungan Alloh, dan semoga bapak-bapak di beri kesahatan dan kekuatan untuk dapat memikul beban Negara ini jika nanti terpilih. 

Sesuai hasil dari KPU, bapak-bapak memang pantas untuk menempati posisi presiden dan wakil presiden. 

Tapi untuk sampai ke tahap itu, janganlah sampai bapak-bapak membuat janji yang tidak bisa ditepati, berjanjilah untuk hal-hal sederhana, berjanjilah untuk amanah atas jabatan yang bapak-bapak peroleh. 

Jangan bapak Tanya kepada Saya apa yang Saya inginkan untuk Negara ini, karna saya yakin bapak-bapak lebih paham soal itu. 

Saya yang akan menjadi rakyat bapak-bapak nanti, miris melihat, membaca apa yang telah di tulis dan dibuat oleh tim sukses dan penggemar bapak-bapak, kenapa mereka saling menjelekkan, kenapa mereka saling menjatuhkan dan melemahkan, bukankah kita ingin Negara ini menjadi lebih baik, bukankah kita tidak ingin Negara ini terpecah hanya karena siapa yang berhak menjadi presiden dan wakilnya, bukankah kalau kita mati, jabatan itu tidak akan menolong kita 1 detik pun dari kematian. 

Nanti, Saat pemilu berlangsung, saya akan berusaha datang ke TPS, saya akan berusaha bersikap adil dengan memilih no 1 dan 2, karena bapak-bapak adalah putra terbaik bangsa, yang ingin menjadikan Negara ini lebih baik, kalau bisa, keinginan bapak-bapak berbuat untuk Indonesia ini di gabungkan, pasti lebih keren..... lalu siapa yang akan menjalankan? Pastinya diantara no 1 dan 2. 

Tapi siapapun yang terpilih, saya tetap menggantungkan harapan saya kepada Alloh, karena Cuma Dia yang tidak akan mengingkari janji, Cuma Dia yang maha membolak-balikkan hati, dan Cuma Dia yang tahu apa yang terbaik buat hambanya yang beriman dan beramal shaleh dengan ilmu Alquran dan Assunnah.