MA'AF AYAH TELAT PULANG !!

Ma'af ayah telat pulang anak istriku, pekerjaan yang Ayah jalanin masih seperti biasa, tapi jalan yang Ayah lalui, luar biasa, apalagi kalau hujan, bisa-bisa mobil yang ayah bawa terpuruk, atau bahkan tergolek karena terlalu lelah di jalan. 

Hari ini, jalan seperti biasa yang ayah lalui jalan Kubang Raya, tapi tadi pagi hujan deras disini nak, Jalan yang jelek ini, jadi bertambah jelek nak, Ayah bingung, siapa yang harus perbaiki jalan ini, Lokasi Jalan ini di Kabupaten Kampar, tapi ini menjadi Jalan Lingkar Kota Pekanbaru, Sebagian jalan ini memang sudah di cor, tapi Ayah tidak tahu kenapa mereka sisakan jalan berlubang ini disini, padahal hanya 20 meter nak, atau mereka, para pemimpin pemerintahan kekurangan dana untuk memperbaiki? 
Ayah rasa tidak, karena perjalanan yang Ayah Lalui, Riau lah yang paling  maju, Kilang-kilang minyak melimpah, ladang sawit sudah menghutan, rasanya, tidak sebepa dana yang di habiskan untuk memperbaikinya. 
Maafkan ayah telat pulang, biarkan ayah dan teman2 disini berusaha sedikit memperbaiki Jalan Nafkah kami ini, walau sedikit, asal tidak bisa melancarkan rezki kami. 

Ada yang Aneh di Jalan Pekanbaru - Bangkinang


Jalan Pekanbaru - Bangkinang, tepatnya KM 20 sampai KM 22
Ada yang janggal rasanya dengan jalan ini.
Semula ke arah sini cuma mau cari Jl. Karet I, sudah 3 x Berputar di jalan ini, karena sudah di buat jalur 2, jadinya berputarnya terasa jauh, walau menggunakan kendaraan. 


















tapi pembatas antara jalur kanan dan kiri, kenapa di buat tinggi, kemudian di beri pagar? ini kan bukan jalan Tol? kemudian jalan sepanjang kurang lebih 2 km ini, tidak ada U Turn untuk berputar kendaraan, apa nantinya, kalau jalan ini sudah sampai di bangkinang sana, jarak U Turn nya bisa 2 Km lebih? atau bahkan tidak ada? ini kan bukan jalan tol, 
lantas bagaimana dengan masyarakat di sekitar sini, apa untuk pergi ke mesjid di seberang rumahnya, harus berjalan kaki sampai 2 Km? karena tidak mungkin mereka memanjat pagar, kalau menggunakan kendaraan mungkin masih bisa dipahami, tapi kalau yang jalan kaki? 
Sebagai contoh Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, mulai dari Simpang Mall SKA, sampai Simpang Durian, yang jaraknya saja tidak sampai 2 Km, ada 2 U Turn disana. 
Sebagai orang yang amam soal jalan raya, ini terasa aneh.. 




CERITA DARI NEGERI DISEBELAH INDONESIA



Hari yang cerah, saat matahari mengawali pagi ini, disebuah negeri disebelah Indonesia. 
Perjalanku terhenti di puncak sebuah bukit kecil, tepat berada diperbatasan negeri antara Indonesia dan Tetangganya, Negeri mimpi aku memberinya nama. 
Aq duduk di bawah pohon yang menurutku sudah berumur, karena dari diameternya yang cukup besar. 
Bukit ini kecil, tapi dari sini aq bisa melihat kedua negeri ini, bisa melihat perbedaannya.
Perbatasan negeri ini dipisahkan oleh dinding tinggi yang terbuat dari kaca, saat seseorang melakukan suatu perbuatan, maka dari kaca itu terlihat dampaknya, ketika berbuat baik, maka dari dinding kaca itu terlihat, tanah yang ada di disana menjadi subur, pohon-pohon tumbuh rindang, dan buah-buahan yang ada dibalik dinding cermin itu, tumbuh subur. 
Sedang jika perbuatan salah yang mereka lakukan, maka hal-hal buruk menimpa mereka, hujan yang biasanya rahmat dan menumbuhkan tanaman, menjadi banjir bandang, sehingga humus-humus tanah tergerus air, dan sulit untuk ditanami. 
Di negeri mimpi ini, semua rakyatnya sejahtera, tanah-tanah mereka subur, keserakahan di negeri ini nyaris tak ada, karena siapa yang berbuat salah, mereka akan dibuang keluar dari negeri mimpi, entah kemana mereka membuangnya, yang aku lihat mereka di masukkan kedalam sebuah pintu di dinding kaca itu, tapi ketika aku melihatnya disisi yang lain, aq tidak melihat ada pintu yang lain. 
Di negeri mimpi, pemimpin mereka lebih sering duduk di teras-teras Rumah mereka, jadi ketika rakyat mereka melewati rumahnya, dengan mudahnya rakyat-rakyat itu menyampaikan keluhan, atau sekedar menyapa...
Rakyatnya, ketika mereka menasehati pemimpinnya adalah dengan doa, dengan rendah hati, bukan dengan caci maki. Karena mereka sadar, bahwa caci maki tidak akan menyelesaikan masalah. 
Pemimpin dinegeri ini lebih menjaga amanah dari pada diri mereka sendiri, lebih memikirkan rakyatnya dari pada bisikan-bisikan penasehat mereka.
Ingin rasanya aq tinggal menetap di negeri itu, tapi banyak syarat-syarat yang tidak masuk akal yang harus dipenuhi, seandainya di negeriku yang aq tempati ini bisa seperti negeri mimpi itu...

SERBA SALAH




















JALAN RUSAK, TIDAK BISA DI LALUI KENDARAAN BERAT
Begitu bunyi spanduk yang diterbitkan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Spanduk ini berada di jalan masuk Kubang Raya, Jalan lingkar yang menghubungkan Jl. Lintas Pekanbaru-Taluk Kuantan dan Jalan Pekanbaru - Bangkinang. 
Sementara koran-koran menampilkan berita tentang jalan HR. Subrantas yang masih juga di lalui kendaraan Berat, dan Spanduk ini terbit di Jalan Kubang Raya, tentunya membuat Sopiir-sopir truck serba salah, aneh memang, Dishubnya semangat untuk memindahkan kendaraan berat ke Jalan Kubang Raya supaya tidak masuk ke kota, tapi jalan yang di lalui tidak diperbaiki... 
Saya sendiri yang sering menggunakan jalan ini, walau dengan kendaraan roda dua, merasa tidak nyaman dengan kondisi jalan berlubang. 
Semoga pihak yang mengerti tentang ini bisa mencarikan solusi untuk para Bapak Sopir yang bekerja keras menafkahi keluarga, agar jalan yang mereka lalui bisa mulus, hingga mulus juga rezeki mereka. 



JALAN KENANGAN

Jalan Kenangan, Jalan yang dulu pernah aku lewati, lebih dari 15 tahun yang lalu, saat masih duduk di bangku SMP... dulu sangat nyaman jalan disini, udaranya segar, dan kadang, kalau pohon rambutan yang menjorok keluar dari pagar berbuah, bisa memetiknya, atau juga tanaman nanas yang tumbuh sebagai pembatas antara tanah dan jalan.. 


















tapi sekarang... sejak tempat sekitar jalan ini tumbuh menjadi daerah perumahan, jalan ini menjadi tumpukan sampah, mungkin mereka pikir tempat ini tidak terlihat dan jarang dilewati, tapi buatku, buat orang-orang yang mempunyai kenangan disini, jalan bersih itu amat berarti, biar aku bisa kembali menikmati segarnya pagi, saat berangkat sekolah dulu. sekedar mengngat kembali cerita dulu. 


















yang diatas ini, sebagian jalan yang masih seperti dulu, hanya tembok pagar yang bertambah, bahkan, jalan yang lebih dari 15 tahun ini, tak tersentuh sama sekali dengan proyek perbaikan jalan Pemerintah, atau pemerintah tidak tahu kalau jalan ini ada?




















dan inilah tumpukan sampah itu, dulu tempat ini begitu nyaman, sekarang, bau busuk yang ada. 
buat anda para pembuang sampah dan yang mengotori tempat ini, jangan cuma bisa membersihkan depan rumah anda, dengan membuat kotor tempat lain, sesekali, bersihkan lah hati anda, biar anda tahu bahwa yang ada lakukan itu salah, bahwa yang anda lakukan itu menyakiti orang lain.